Asus Zenpad Z170CG - 1GB - 8GB - 7 Inch

Asus Zenpad Z170CG - 1GB - 8GB - 7 Inch
Rp 1.249.000

SONY PLAYSTATION 4 (PS4) 500GB

SONY PLAYSTATION 4 (PS4) 500GB
Rp 4.675.000 - 5.500.000
Yoins.com INT

Sabtu, 28 September 2013

Cara membuat fanspage facebook melayang keren



#footer:before{content:"@Van Bolon"; text-align: center; display: block;}
#footer p{text-indent: -99999px;}
http://simbolonbermanhot.blogspot.com/
https://www.facebook.com/pages/Olahraga-Pendidikan-Bisnis/586165951434228?fref=ts
angan lupa untuk mencentang "Expand Template Widget"
setelah itu cari kode </head> ( gunakan F3 untuk mempercepat pencarian )
Setelah ketemu, letakan kode dibawah ini tepat di atas kode </head>
<script src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.6.1/jquery.min.js' type='text/javascript'/>
 kalau sudah, klik SAVE.

<script type="text/javascript">
//<!--
$(document).ready(function() {$(".w2bslikebox").hover(function() {$(this).stop().animate({right: "0"}, "medium");}, function() {$(this).stop().animate({right: "-250"}, "medium");}, 500);});
//-->
</script>
<style type="text/css">
.w2bslikebox{background: url("http://3.bp.blogspot.com/-KdSAuv-K7HM/To_WXoWHzJI/AAAAAAAAGvg/5UvL10LUe_k/facebook.png") no-repeat scroll left center transparent !important;display: block;float: right;height: 270px;padding: 0 5px 0 46px;width: 245px;z-index: 99999;position:fixed;right:-250px;top:20%;}
.w2bslikebox div{border:none;position:relative;display:block;}
.w2bslikebox span{bottom: 12px;font: 8px "lucida grande",tahoma,verdana,arial,sans-serif;position: absolute;right: 6px;text-align: right;z-index: 99999;}
.w2bslikebox span a{color: #808080;text-decoration:none;}
.w2bslikebox span a:hover{text-decoration:underline;}
</style><div class="w2bslikebox" style=""><div>
<iframe src="http://www.facebook.com/plugins/likebox.php?href= https://www.facebook.com/pages/Olahraga-Pendidikan-Bisnis/586165951434228?fref=ts
&amp;width=245&amp;colorscheme=light&amp;show_faces=true&amp;connections=9&amp;stream=false&amp;header=false&amp;height=330" scrolling="no" frameborder="0" style="border: medium none; overflow: hidden; height: 330px; width: 245px;background:#fff;"></iframe><span><a href=" http://fadilblogx.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-likebox-fanspage-facebook.html "><b>Get Widget</b></a></span></div></div>
thumbnail
#footer:before{content:"@Van Bolon"; text-align: center; display: block;} #footer p{text-indent: -99999px;} http://simbol...

Rabu, 25 September 2013

DAFTAR ISI
thumbnail
DAFTAR ISI

GAMBAR BATIK CANTIK

sumber:
www.lipu.5gbfree.com
thumbnail
sumber: www.lipu.5gbfree.com

Minggu, 22 September 2013

Olahraga



Apakah anda sudah tahu bahwa pendaftyaran cpns 2013 di sumut di mulai besok tanggal 23. lihat selengkapnya di sini. Klik di Sini. thumbnail
Apakah anda sudah tahu bahwa pendaftyaran cpns 2013 di sumut di mulai besok tanggal 23. lihat selengkapnya di sini. Klik di Sini.

Minggu, 08 September 2013

10 Tanda Anda berlebihan dalam olahraga


Olahraga memang baik bagi kesehatan, namun Anda perlu ingat bahwa sesuatu yang berlebihan tidak akan membawa manfaat, salah satunya olahraga. Simak sepuluh tanda bahwa Anda berlebihan dalam olahraga seperti yang dilansir dari US News (18/04) berikut ini.
 
Performa menurun
Performa menurun dalah tanda pertama jika Anda berlebihan dalam olahraga. Sebab ketahanan tubuh sudah pada batas maksimal untuk beraktivitas.
 
Kehilangan minat
Hilangnya minat untuk berolahraga juga merupakan salah satu tanda Anda sudah berlebihan dalam olahraga.
 
Mood berubah
Perasaan depresi, marah, bingung, cemas, dan mudah tersinggung datang karena hormon stres yang dikeluarkan saat Anda melewati batas waktu berolahraga.
 
Butuh istirahat lebih lama
Waktu istirahat dan masa pemulihan dari rasa lelah ketika berlebihan dalam olahraga cenderung lebih lama dibandingkan jika Anda melakukannya dengan normal.
 
Kelelahan
Lelah memang wajar dirasakan setelah berolahraga, namun kelelahan yang berlebihan adalah tanda Anda berolahraga secara berlebihan juga.
 
Insomnia
Saat berlebihan dalam olahraga, tubuh akan merasa kurang tenang dan susah untuk tidur. Gejala insomnia pun akan menghantui Anda ketika terlalu berlebihan dalam olahraga.
 
Nafsu makan menurun
Nafsu makan yang menurun ini berhubungan dengan rasa lelah yang dialami. Jika berlebihan dalam olahraga, Anda cenderung akan sangat lelah dan kehilangan motivasi untuk makan.
 
Lemak bertambah
Olahraga seharusnya membantu membakar lemak, namun olahraga yang berlebihan justru membuat tubuh gagal dalam fungsinya membakar lemak.
 
Sistem kekebalan tubuh menurun
Berlebihan dalam olahraga ditandai dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh yang membuat Anda mudah terserang penyakit. Hal yang lebih parah adalah Anda bisa saja terluka akibat berlebihan dalam olahraga.
 
Tetap lakukan olahraga secara teratur agar tubuh lebih sehat. Namun pastikan jangan sampai Anda berlebihan dalam melakukannya!


Reporter : Rizqi Adnamazida
Rabu, 18 April 2012 21:30:00
Kategori Sehat Bugar




Baca Juga :

*      Kaset karate

thumbnail
Olahraga memang baik bagi kesehatan, namun Anda perlu ingat bahwa sesuatu yang berlebihan tidak akan membawa manfaat, salah satunya olahra...

Sabtu, 07 September 2013

OPTIMALISASI PERAN PELATIH SEBELUM DAN SESUDAH PERTANDINGAN PADA CLUB KARATE DOJO KKI SMP NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR TAHUN 2012








PROPOSAL
Diajukan untuk memenuhi
Persyaratan seminar


OLEH :
BERMANHOT SIMBOLON
NIM : 608321043











FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Hal ini dapat kita lihat dari antusias masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Selain dapat meningkatkan kebugaran jasmani, olahraga prestasi juga dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan harkat dan martabat Bangsa. Oleh karena itu pembentukan sumber daya manusia olahraga Indonesia yang berbakat, berkualitas, berdisiplin tinggi, serta berkompetensi dari aspek fisik dan mental harus dipersiapkan dan diberdayakan semaksimal mungkin agar dapat bersaing diajang kompetisi Nasional maupun Internasional. Salah satu olahraga yang dapat meningkatkan harkat dan martabat Bangsa adalah olahraga Karate.
Karate adalah beladiri asal Jepang. Kara berarti ‘kosong’, te berarti ‘tangan’. Jadi, secara harifiah karate berarti tangan kosong. Maksutnya adalah beladiri yang menggunakan tangan kosong (Gugun Arief Gunawan : 2007 : 16 ). Dan karate adalah salah satu dari sekian banyak olahraga khusunya beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia mulai tahun 1963 sampai sekarang yang mana olahraga karate ini dahulu berasal dari Okinawa, sebuah pulau yang sekarang merupakan bagian negara Jepang yang diperkenalkan oleh Gichin Funakoshi (1868-1957). Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di area Nasional maupun Internasional.
Dalam cabang olahraga karate ada dua nomor yang di pertandingkan,yaitu Kata dan Kumite. Menurut Abdul Wahid (2007:75) bahwa “Kata adalah bentuk latihan khusus yang menjadi intisari sebuah jenis seni beladiri yang ditampilkan dalam rangkaian beberapa buah Kihon (tangkisan, tinjuan, sentakan, dan tendangan) yang disusun sedemikian rupa dalam sebuah standardisasi”.Ada empat aliran Kata yang disepakati secara resmi untuk pertandingan oleh WKF(World Karate Federasi). Masing-masing adalah dari Shotokan, Goju Ryu, Shito Ryu, dan Goju Ryu. Pertandingan Kata terbagi dalam dua jenis, yaitu Tunggal dan Beregu. Untuk Kata Beregu, setiap regu terdiri dari atas 3 orang. Penilaian kata didasarkan pada ketepatan, kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, dan kekuatan gerakan. Adapun waktu pelaksanaan pertandingannya adalah 3 menit. Sedangkan Kumite menurut Abdul Wahid (2007:83) adalah “Sebagai sebuah bentuk latihan di mana dua orang yang saling berhadapan dalam sebuah arena berusaha secara keras dan sportif untuk saling menunjukkan teknik terbaik mereka kepada lawannya dengan tetap tunduk dalam aturan yang sangat ketat”. Untuk kedua karateka, sabuk dibedakan dengan warna merah dan biru. Pertandingan dibagi menurut kelas berat badan dan jenis kelamin, sedangkan waktu pelaksanaanya adalah 2-3 menit.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga karate di perlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen kondisi fisik, karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi rendahnya prestasi. Seperti yang dikatakan satriya et al (2007:51) dalam situs : http://repository.upi.edu/operator/upload/s_kor_0704022_chapter1.pdf “ kondisi fisik adalah suatu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi”. Harsono juga mengatakan (1988:153) bahwa “ kalau faktor-faktor tersebut ( peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan komponen fisik lainnya ) tidak atau kurang tercapai suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna, karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet”.
Menurut Jonath dan Krempel  yang dikutip Syafruddin (2011:64) bahwa “ kondisi yang dimaksut adalah kekuatan (strength), kecepatan (speed), daya tahan (endurance), kelentukan (flexibility), dan koordinasi (coordination)”. Kebutuhan kondisi fisik tersebut tidak dapat disamakan untuk masing-masing cabang olahraga,karena setiap cabang olahraga memiliki karakteristik gerak tersendiri. Hal ini akan berkaitan dengan metode dan bentuk-bentuk latihan yang akan dilaksanakan sehingga bentuk latihan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga yang bersangkutan. Dengan kondisi fisik yang baik maka karateka dapat bergerak secara dinamis baik saat melakukan serangan maupun saat bertahan. Walaupun demikian, kondisi fisik yang prima akan sia-sia tanpa  adanya kesehatan mental, reaksi emosi, kecerdasan, percaya diri dan motivasi atlet yang juga mempengaruhi penampilan (performance) atlet. Stress bisa jadi pemicu semangat dan motivasi untuk maju, namun stress berlebihan bisa berdampak negatif. Tanpa kesiapan mental, sang atlet akan sulit mengubah energi negative (misal, yang dihasilkan dari keraguan penonton terhadap kemampuan sang atlet) menjadi energi positif (motivasi untuk berprestasi) sehingga akan menurunkan performancenya (dengan gejala-gejala sulit berkonsentrasi, tegang, cemas akan hasil pertandingan, mengeluarkan keringat dingin, dll). Bahkan sangat mungkin jika sang atlet berpengaruh oleh energi negatif para penonton. (file://mempersiapkan%20mental%20atletl.asp.htm : 2008 ). Maka disinilah dibutuhkan perlu peran-peran sebagai pelatih  untuk meningkatkan penampilan atlet, disisi lain setelah selesai  bertanding atlet juga perlu diperhatikan, apakah dia ( atlet ) merasa tegang, prustasi, sedih, semangat,  gembira, dan merasa kelelahan. Semua keadaan itu bisa terjadi pada atlet sesudah selesai bertanding dan disitu perlu peran seorang pelatih, misalnya pada saat atlet sedih dikarnakan kalah tipis dengan lawanya, pelatih membawakan atletnya kepimpinan pertandingan yang paling tinggi agar diberikan motivasi-motivasi untuk meningkatkan semangatnya lagi ( kejadian ini sering terjadi pada pertandingan semi final dan pertandingan final ).
Disini penulis sangat tertarik untuk melakukan suatu penelitian pada Club Karate KKI (Kushinryu Karate Do Indonesi ) Dojo KKI SMP Negeri 2 yang ada di Pematang Siantar, karena penulis melihat di Dojo ini sangat bagus dan aktif dalam melakukan latihan dan latihannya tidak cukup dua kali seminggu seperti Dojo pada umumnya di samping itu juga Pelatih di dalam Dojo sudah membawah atletnya ke berbagai Daerah bahkan ke tingkat Internasional dengan prestasi yang memuaskan. Padahal coach (pelatih)nya masih Dan II dan masih muda, di samping melatih  pelatihnya juga bekerja di bidang Pemerintahan pada kantor Walikota Pematang Siantar dan bisa disimpulkan hati dan pikiran pelatih tidak fokus hanya ke Perguruannya saja tetapi terbagi dua ke pekerjaannya tadi. Maka penulis ingin meneliti Dojo ini apa-apa saja peran Pelatihnya yang bisa membawa atletnya ke berbagai daerah hingga berprestasi.
Peran  pelatih sangat penting untuk mengangkat prestasi atlet  di level olahraga nasional maupun internasional. Sebab itu, diperlukan pelatih-pelatih andal dengan  kemampuan mumpuni untuk mencetak atlet-atlet berprestasi. Pelatih harus mampu membimbing, membina dan membangun semangat dan jiwa patriot kepada setiap atlet menuju prestasi gemilang yang diharapkan. Dalam  mengembangkan tugasnya  di lapangan, pelatih tidak hanya memiliki peran tunggal sebagai pengajar keterampilan para atletnya, tetapi pelatih memiliki peran yang cukup banyak dimana peran ini hanya dimiliki oleh profesi pelatih. Berbagai peran pelatih secara umum yang dikutip dari buku  Lembaga Akreditasi Nasional Keolahragaan ( 2007 : 2 )  adalah sebai berikut :
1.      Guru, mengajar dan mendidik atlet agar menjadi manusia yang berilmu, cerdas, dan mampu menjadi manusia yang berkarakter, bermoral, dan bermanfaat.
2.      Instruktur, memberikan instruksi yang harus dilakukan oleh atlet dan memberikan korelasi serta umpan balik menuju gerakan yang efisien.
3.      Orang tua, pelatih perlu memberikan kasih-sayang dan berbagai nasihat serta dan perlindungan yang baik kepada atletnya, agar atlet merasa tentram dan nyaman dalam melaksanakan latihan.
4.      Teman, sebagai teman pelatih menerima aduan dan keluhan serta curahan hati para atletnya untuk mampu memberikan solusi yang tepat sehingga atlet merasa percaya dan mengalami kemajuan social yang baik.
5.      Motivator, dalam proses latihan yang lama dan penuh ujian serta tantangan, pelatih perlu untuk memotivasi atlet agar tetap berlatih untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6.      Administrator, pelatih perlu mengelola latihan dan melakukan pencatatan berbagai peristiwa dan data yang telah dicapai baik dalam latihan maupun pertandingan agar perkembangan atlet dapat terpantau dengan baik.
7.      Ilmuwan, pengembangan keilmuan merupakan tanggungjawab pelatih agar tidak terjadi malpraktik dalam proses latihan. Pelatih punya tanggungjawab untuk menjadikan pendekatan keilmuan menjadi implementasi nyata dalam latihan.
8.      Murid/siswa, proses belajar sepanjang hayat merupakan prinsip yang harus tetap dipegang oleh pelatih agar perkembangan yang terjadi dalam dunia kepelatihan selalu menjadi kebutuhan untuk dipelajari dari berbagai sumber.
9.      Agen jurnalis, dimana setiap keberhasilan dan masalah yang muncul dalam proses latihan maupun pertandingan menjadi tanggungjawab untuk menyampaikan dengan tepat kepada media massa/pers.
10.  Disipliner, disiplin adalah jalan pertama menuju keberehasilan. Untuk itu pelatih memiliki tanggung jawab untuk menerapkan disiplin bagi para aletnya agar mampu menghargai waktu, perilaku, dan setiap jerih payah yang dilakukan bersama dalam rangka mencapai karakter manusia yang baik.
Berbagai peran pelatih tersebut diatas adalah peran pelatih pada umumnya yang kebanyakan dilakukan/dilaksanakan  pelatih sebelum hari pertandingan dan sesudah hari pertandingan yang bertujuan meningkatkan prestasi atlet. Adapun peran pelatih sebelum pertandingan dan peran pelatih sesudah pertandingan adalah sebagai berikut:
Peran pelatih sebelum dan sesudah pertandingan (http://www. bulutangkis.com /mod.php?mod = userpage&menu=403&page_id=7 : 2005 )
·         Sebelum pertandingan            :
1.      Mengumpulkan data mengenai kekuatan dan kelemahan lawan : Jika memungkin-kan,putarlah rekaman pertandingannya
2.      Menyusun strategi untuk menghadapi lawan
3.      Jika pemain ganda, diskusikan strategi dengan pasangan atlet
4.      Memantau kemajuan atlet
5.      Memperhatikan tingkat konsentrasi atlet
6.      Memperhatikan sikap atlet terhadap latihan
7.      Memantau tingkat kecemasan atlet
8.      Memperhatikan suasana hati atlet
9.      Memberikan aktivitas yang menyenangkan bagi atlet
10.  Latihan relaksasi dan visualisasi
11.  Mempersiapkan alat-alat perlengkapan pertandingan

·         Sesudah pertandingan :
1.      Mengevaluasi penampilan atlet dalam pertandingan
2.      Penyesuaian terhadap program latiahan : Putuskan apakah perlu diadakan penyesuaian terhadap program latihan untuk latihan selanjutnya.
3.      Memperhatikan aspek-aspek penampilan dalam pertandingan
4.      Meminta atlet mencatat hal-hal posisitf maupun negatif yang dirasa berpengaruh terhadap penampilannya dalam pertandingan tadi. Bukan hanya yang bersifat teknik, taktik, clan strategi, tetapi juga yang bersifat mental, bahkan hal-hal kecil lainnya. Catat hasil tersebut dalam buku evaluasi si atlet.


Dalam buku Russell R.Pate dkk ( 1964:24-102 ) menulis beberapa peran pelatih sebelum pertandingan :
1.      Mengajar motivasi diri
2.      Mengajar bertanggung jawab
3.      Menyiapkan penetapan tujuan
4.      Membentuk perasaan positif
5.      Memahami gaya yang berbeda
6.      Membentuk penerimaan dan kepercayaan
7.      Mengetahuai lebih dahulu (Antisipasi) kunci menuju persiapan
8.      Menyiapkan suatu tim yang disiplin
9.      Pertimbangan khusus dalam persiapan tim
10.  Keajengan (konsistensi) dan rutinitas
Untuk lebih memperbanyak peran pelatih sebelum dan sesudah pertandingan penulis mengambil dari teori membuat Program Latihan Tahunan (PLT) karna di sana terdapat tahap-tahap  latihan dan di dalam tahap-tahap latihan itu terdapat peran pelatih sebelum pertandingan yaitu di tahap  persiapan ( preparation period)  dan di tahap pertandingan           ( competition period) juga terdapat peran pelatih sesudah pertandingan yaitu di tahap transisi ( taransition period).
Peran pelatih sebelum dan sesudah pertandingan (www.subarna-edublogspot.com : 2011 )
·         Peran pelatih pada tahap persiapan

1.      Melakukan tes medik dan fisik untuk mengetahui status awal atlet
2.      Mengembangkan  kondisi fisik umum
3.      Mengembangkan  aspek teknik dan membenahi aspek taktik
4.      Volume latihan tinggi, intensitas rendah sampai medium
5.      Menanamkan  karakteristik psikologis khas cabor karate

·         Peran pelatih pada tahap persiapan umum
1.      Membangun dasar-dasar kebugaran fisik dan kemampuan
biomotorik yang kokoh (solid) : daya tahan, kekuatan, fleksibilitas
2.      Memperbaiki kesalahan-kesalahan elemen teknik dasar karate
3.      Memperbaiki kesalahan-kesalahan dari taktik karate
4.      Mengembangkan unsur disiplin, loyalitas, motivasi berlatih, serta kekompakan pasangan

·         Peran pelatih pada tahap persiapan khusus
1.      Mengembangankan  unsur-unsur fisik dasar yang telah dikembangkan di TPU dikonversikan menjadi unsur fisik yang lebih tinggi kualitasnya dan lebih spesifik cabang olahraga karate (Stamina, agilitas, mobilitas, power, daya tahan otot, kecepatan)
2.      Menyempurnakan  elemen-elemen teknik dasar karate
3.      Menyempurnakan  elemen-elemen taktik karate
4.      Meningkatkan  konsentrasi, semangat berlatih,kekompakan pasangan, semangat juang

·         Peran pelatih pada tahap pra pertandingan
1.      Memelihara  dan meningkatkan unsur-unsur fisik yang spesifik seperti stamina, power, daya tahan otot, kelincahan, kecepatan
2.      Meningkatkan  kombinasi dan rangkaian berbagai teknik dasar karate
3.      Menyempurnakan  manuver-manuver taktik karate
4.      Meningkatkan  kekompakan pasangan , semangat bertanding, pantang menyerah, dan sportivitas

·         Peran pelatih pada tahap pertandingan utama
1.      Mempertahankan kondisi atlet yang telah dikembangkan di tahap-tahap
Sebelumnya
2.      Menyempurnakan  dan konsolidasi teknik
3.      Meningkatkan  semangat bertanding, kepercayaan diri, pantang menyerah, kerjasama tim

·         Peran pelatih pada tahap transisi
1.      Mempertahankan  tingkat kondisi fisik sampai sekitar 60%
2.      Menganalisis  penampilan atlet/tim pada pertandingan yang lalu
3.      memperbaiki teknik, taktik, fisik, untuk penampilan yang lebih baik di musim latihan berikutnya
4.      Memberikan istirahat mental, relaksasi, dan regenerasi biologic
5.      Memberikan istirahat aktif atau istirahat pasif pada atlet ( dilakukan di tempat lain dan suasana baru )
Banyak bentuk tes atau penilaian yang dapat digunakan untuk mengetahuai peran pelatih, diantaranya adalah nontes. Nana Sujana ( 1989: 67 ) mengemukakan bahwa “ hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik bentuk tes uraian maupun tes objektif, tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat nontes atau bukan tes”. Alat- alat bukan tes yang sering digunakan antara lain iahlah kuesioner dan wawancara, skala (skala penilaian, skala sikap, skala minat), observasi atau pengamatan, studi kasus, dan sosiometri.
Nana Sujana ( 1989: 67 ) mengemukakan kuesioner dan wawancara pada umumnya digunakan untuk menilai aspek kognitif seperti pendapat atau pandangan seseorang serta harapan dan aspirasinya di samping aspek afektif dan perilaku individu. Untuk keperluan kurikulum dan program pengajaran, mengungkapkan aspek yang berkenaan dengan luas bahasan, relevansi dan kegunaan bahan pelajaran, cara menyajikan bahan pelajaran, sistem penilaian atau ujian, buku pelajaran, alat peraga, laboratorium atau praktikum, kegiatan ekstrakurikuler, lama belajar, dan kegiatan siswa maka digunakan  alat kuesioner. Cara menyampaikan kuesiner pertanyaan yang sudah disiapkan langsung dibagikan kepada atlet, setelah diisi langsung dikumpul lagi. Sebelumnya dijelaskan petunjuk atau cara mengisinya supaya tidak salah dan diberikan contoh.
Untuk mengetahuai peran pelatih sebelum pertandingan dan sesudah pertandingan maka penulis melakukan tes penilaian terlebih dahulu yaitu penilaian kuesioner. Seperti yang tertrra pada tabel 01.





B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka diidentifikasi masalah sebagai berikut, faktor – faktor apa saja yang bisa meningkatkan penampilan/prestasi atlet karate ? apakah ada pengaruh pelatih terhadap penampilan/prestasi atlet karate ? apakah ada hubungannya keakraban pelatih dengan atlet terhadap penampilan atlet karate ? apakah peran seorang pelatih itu sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi atlet karate ? apa-apa saja peran pelatih sebelum pertandingan karate ? apa-apa saja peran pelatih sebelum pertandingan karate ? apakah pelatih memperhatikan atletnya sesudah pertandingan ? bisakah pelatih bisa meningkatkan motivasi dan menghilangkan rasa kecemasan atlet sebelum pertandingan ? pelatih yang seperti apa yang paling bisa meningkatkan prestasi atlet karate ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti. Adapun batasan masalah tersebut adalah optimalisasi peran pelatih sebelum dan sesudah pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar.

D.  Rumusan Masalah
1.      Apakah  peran pelatih berpengaruh terhadap prestasi atlet pada club karate Club KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 ?
2.      Apa saja peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 ?
3.      Apa saja peran pelatih sesudah pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 ?
4.      Apakah ada pengaruh optimalisasi peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 ?
5.      Apakah ada pengaruh optimalisasi peran pelatih sesudah pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 ?


E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi dari permasalahan yang telah dikemukakan diatas yakni :
a.       Untuk mengetahui pengaruh peran pelatih terhadap prestasi atlet pada club karate Club KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
b.      Untuk mengetahuai peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
c.       Untuk mengetahui peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
d.      Mengoptimalkan peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
e.       Mengoptimalkan peran pelatih sesudah pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
a.       Menjadi bahan informasi peran-peran pelatih secara umum juga peran pelatih sebelum dan sesudag pertandingan.
b.      Hasil penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam penyusunan program latihan pembinaan prestasi khususnya dicabang olahraga karate.
c.       Untuk menambah wawasan ilmiah secara teoritis dan memperkaya ilmiah pengetahuan olahraga.





BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Peran dan Pelatih
Jika mendengarkan kata “peran” maka timbul pertannyaan apa perbedaan pengertian peran, tugas, dan fungsi. Dibawah ini perbedaan pengertian peran, pengertian tugas, dan pengertian fungsi.
Menurut  Biddle  dan  Thomas,  peran  adalah  serangkaian  rumusan  yang membatasi  perilaku-perilaku  yang  diharapkan  dari  pemegang  kedudukan  tertentu. Misalnya  dalam  keluarga,  perilaku  ibu  dalam  keluarga  diharapkan  bisa  memberi anjuran,  memberi  penilaian,  memberi  sangsi  dan  lain-lain. Soekanto Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran ( https://docs.google.com ).
Tugas adalah yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yg menjadi tanggung jawab seseorang; pekerjaan yg dibebankan (http://www.artikata.com/arti-355232-tugas.html).
Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari bagian program yang menggunakannya                           ( https://docs.google.com ).






Perbedaan pelatih dengan melatih (http://www.scribd.com/roland_pramuka/d/80218503-peran-pelatih)
Pelatih adalah suatu kegiatan yang merupakan upaya pembinaan sumber daya manusia untuk mencapai prestasi optimal dalam bidang olahraga
Pelatih adalah orang yang memberikan bimbingan serta tuntunan kepada atlet agar dapat tercapai prestasi yang optimal.
Melatih adalah aktifitas pelatih dalam menyiapkan dan menciptakan situasi lingkungan latihan sebaik mungkin dalam konteksnya dengan atlet dalam mentransformasikan pengetahuan dan keterampilan olahraga, sehingga terjadi proses berlatih secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran tujuan latihan pada saat itu.

2. Pengertian Sebelum Pertandingan
Dalam kamus Bahasa Indinesia online ( http://www.artikata.com/arti-321308-belum.html ) kata “sebelum” adalah masih dalam keadaan tidak, ketika belum terjadi. Di tambah juga dalam situs ( http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod= userpage&menu=403&page_id=7 ) Sebelum  pertandingan adalah saat-saat latiahan jauh sebelumnya,persiapan umum, dan persiapan khusus, bisa 1 tahun, ½ tahun, 2 bulan, dan sebagainya.
3. Pengertian Sesudah Pertandiangan
Dalam Kamus Bahasa Indonesian online ( http://www.artikata.com/arti-352242-sudah.html ) Kata “sesudah” adalah sehabis, setelah, telah selesai. Dalam situs                                              ( http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod=userpage&menu=403&page_id=7 ) Setelah  pertandingan adalah  setelah selesai semua pertandingan dan kembali ketempat latihan masing-masing .
4. Pengertian Optimalisasi  Peran Pelatih
Kata optimalisasi berasal dari bahasa Ingris yang artinya mengoptimalkan. Kata mengoptimalkan berasal dari kata optimal yang artinya (ter)baik; tertinggi; paling menguntungkan. Jadi pengertian mengoptimalkan adalah menjadikan paling baik; menjadikan paling tinggi ( http://www.artikata.com/arti-128755-optimal.html ). Menurut Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia Optimalisasi merupakan proses, cara atau perbuatan mengoptimalkan. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik, paling tinggi atau paling menguntungkan ( http://adesidiq.blogspot.com/2011/01/ptk-optimalisasi-penggunaan-vcd.html ). Jadi optimalisasi peran pelatih adalah proses, cara atau perbuatan agar peran pelatih yang sudah ada (baik) menjadi lebih baik. Salah satu peran pelati adalah Guru, mengajar dan mendidik atlet agar menjadi manusia yang berilmu, cerdas, dan mampu menjadi manusia yang berkarakter, bermoral, dan bermanfaat.
5.Mulai kapan sebelum/persiapan pertandingannya ?
Untuk menghindari pertannyaan-pertanyaan waktu sebelum pertandingannya peneliti membatasi hari/waktu sebelum pertandingannya yaitu target yang di targetkan pelatihnya misalnya target piala isori, kejurnas, kejurda, dan lain-lain. Sebelum pertandingan yang dimaksut bukan harus satu tahun atau setengah tahun tetapi target dari seorang pelatih. Salah satu target pelatih KKI SMP Negeri 2 Pematangsiantar sementara adalah Kejurnasss. Hal inilah yang akan diteliti oleh penulis nantinya yaitu peran pelatih KKI SMP Negeri 2 Pematangsiantar sebelum Kejuaraan Nasional atau peran sempai Raja sebelum Kejuaraan nasional atau peran sempai Mangaraja Tua Nababan ( DAN II ) aja waktu TC ( Trening Center ). Tertanggal yang di tentukan oleh pelatih ( sempai Raja )
B. Kerangka Berfikir
            Pelatih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan latihan pada setiap jenjang sabuk atlet. Oleh karena itu, pelatih dituntut untuk lebih kreatif dalam upaya meningkatkan prestasi atlet. Melatih merupakan kegiatan yang menumbuhkan pemahaman, kreativitas, daya pikir, potensi dan minat atlet. Kegiatan melatih diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong atlet aktif, baik secara fisik, social, maupun psikis untuk memahami konsep. Komunikasi dua arah sangat diharapkan dalam proses melatih secara aktif untuk tercapainya interaksi latihan yang optimal. Hal itu dapat tercapai apabila fasilitator yaitu pelatih mempunyai kemampuan untuk menciptakan situasi latihan yang melibatkan atlet secara aktif sekaligus membangun motivasi pada atlet.
            Dalam proses latihan-melatih, seorang pelatih harus melakukan evaluasi sehingga dapat mengetahui apakah program latihan yang diberikan dapat di ikuti oleh atlet dan tujuan latihan tercapai ? Dari evaluasi yang dilakukan oleh pelatih dapat dilakukan suatu tindakan untuk memperbaiki latihan di Dojo, baik dari metodenya maupun dari media latihan yang digunakan. Hal itu lah selain menyusun program latihan pelatih juga harus berperan penting untuk mengetahui kelemahan atlet, kelebihan atlet, kemauan atlet, keluhan atlet, masalah atlet, dan mental atlet agar tercapainya prestasi atlet. Untuk mengetahui peran pelatih selama ini maka penulis meneliti peran pelatih sebelum dan sesudah pertandingan.
C. Hipotesis
1.      Terdapat pengaruh yang signifikan peran pelatih terhadap prestasi atlet pada club karate Club KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
2.      Terdapat  peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
3.      Terdapat  peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012.
4.      Peran pelatih sebelum pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 sudah optimal .
5.      Peran pelatih sesudah pertandingan pada club karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar tahun 2012 sudah optimal.





























BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Peneliatian
     1. Lokasi Penelitian
         Pelaksanaan penelitian mengambil data dan penafsiran hasil dilakukan di Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar, jalan

     2. Waktu Penelitian
          Waktu penelitian di mulai pada bulan

B. Populasi dan sampel Penelitian
     1. Populasi
Populasi berasal dari kata Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan ( Burhan Bungin, 2004 : 99 )
Beda dengan pendapat Aria Jalil, dkk, 1997 : 4 ) populasi adalah humpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya ingin kita ketahuidan disimbolkan dengan N.
Populasi  yang di pakai pada penelitian ini adalah populasi tak terbatas yaitu semua karateka
    2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi dan disimbolkan dengan n ( Aria Jalil, dkk, 1997 : 4 )
            Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampel bersyarat, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut ; a) terdaftar sebagai anggota klup karate KKI SMP N 2 Pematang Siantar dengan melihat daftar hadir atlet, b) pernah mengikuti kejuaraan, c) minimal sabuk biru, d) karateka putra-putri.

C. Metode Penelitian
            Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diuraikan sebelumnya, bahwa penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menemukan informasi yang akurat tentang Optimalisasi Peran Pelatih Sebelum Dan Sesudah Pertandingan Pada Club Karate Dojo KKI SMP Negeri 2 Pematang Siantar Tahun 2012.
            Sehubungan dengan tujuan tersebut, maka penulis menggunakan penelitian kuantitatif/ mendeskriptifkan dengan teknik pengambilan data dengan menggunakan tes wawancara dan kuesioner. Yang di wawancarai dan kuesioner adalah masalah peran pelatih sebelum bertanding dan juga peran pelatih  sesudah bertanding.

D. Disain Penelitian
Ada pun desain penelitian ini adalah  Kuesioner terbuka  : Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan kalimatnya sendiri. Dan untuk mengambil data yang maksimal dan memuaskan penulis melakukan wawancara dan kuesioner sebanyak dua atau tiga kali  terhadap  data primer maupun data sekunder.



E. Instrumen dan Pelaksanaan Tes
     1. Instrumen penelitian
         Untuk mengukur bagaimana peran pelatih selama  ini atau bisa dikatakan penelitian survey adalah kuesioner dan wawancara secara individual.
      2. Pelaksanaan Tes    
     a. Prosedur pengambilan data
         1. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian .
         2. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri dimana peneliti mengadakan 
             pendekatan dan memberikan penjelasan kepada calon responden/atlet.
3.      Responden diberi penjelasan cara pengisian kuesioner dan apabila ada yang kurang
jelas, dipersilahkan untuk bertanya.
4.      Pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner secara langsung oleh peneliti, selama pengisian kuesioner peneliti berada didepan responden.
5.      Data primer didapat dari hasil pengisian kuesioner yang berisi Optimalisasi Peran PelatihSebelum dan Sesudah Pertandingan.
6.      Setelah semua pertanyaan diisi, lembar kuesioner diambil/dikumpulkan oleh peneliti.
7.      Analisa data
b. Petunjuk Kuesioner
    1. Petunjuk harus singkat namun lengkap, karena petunjuk yang terlalu panjang akan
        menimbulkan kebingungan, salah tafsir, atau sikap acuh dari responden.
     2. Perlu menjelaskan bahwa jawaban responden tidak ada hubungan dengan nasibnya dan
         kerahasiaan jawabannya terjamin.
     3. Jika ada kata-kata yang penting, tanyakan dengan menggunakan huruf besar, garis
         bawah, atau tanda petik (‘...’).
4.      Berilah petunjuk baru jika tipe jawabannya berbeda dengan tipe sebelumnya.
5.      Berikanlah contoh jika perlu.
6.      Perlu di perhatikan cara dan waktu yang paling tepat dalam menyampaikan kuesioner pada responden sehingga diperoleh informasi lengkap dan relevan. Beritahu pula kapan kuesioner diharapkan untuk dikumpul.
G. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data merupakan pengelolaan data dari data-data yang sudah terkumpul. Diharapkan dari pengelolaan data tersebut dapat diperoleh gambaran yang akurat dan konkrit dari subjek penelitian. Penulis juga menggunakan statistik guna membantu analisa data sebagai hasil dari penelitian ini.
Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel X adalah  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sedangkan Variabel Y adalah Prestasi Belajar Siswa Kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep Tahun 2009 M. Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah Product Moment, dengan alasan karena penelitian ini terdiri dari dua variabel yang interval.
Rumus product momentnya adalah sebagai berikut :
     ∑xy
Ï€xy = √(∑x²) (∑y²)

Keterangan :
Ï€xy  =  Kofisien korelasi antara gejala X dan gejala Y
∑xy  =  Jumlah product X dan Y
∑x²    =  Jumlah gejala x kecil kuadrat
∑y²    =  Jumlah gejala y kecil kuadrat







Artikel terkait :

*      Analisis cabang olahraga karate
*      Kaset karate


 














thumbnail
PROPOSAL Diajukan untuk memenuhi Persyaratan seminar OLEH : BERMANHOT SIMBOLON NIM : 608321043 ...
 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
http://simbolonbermanhot.blogspot.com @Van Bolon - Published by Bamz